TwiRies Book Launch

TwiRies Book Launch

Bandung banyak melahirkan penulis, tapi kalau penulis kembar yang nulis tentang pengalaman kekembarannya baru kali ini. Bisa dikatakan di Indonesia pun, masih satu-satunya. Judul bukunya yaitu TwiRies: The Freaky Twins Diaries. Untuk melengkapi kelahiran buku personal literature ini, si kembar mengadakan launching tanggal 11 Juni lalu.

TwiRies Book Launch terselenggara atas kerja sama Smartfren, Kaos Gurita, dan Diva Press. Epic menjadi event organizer-nya. Menggaet beberapa media partner, seperti Warung Blogger, Klub Buku Bandung, Love Books A Lot ID, Lendabook, dan Sukabumi Today. Yuk, kita ikuti keseruannya!

Pukul enam sore, hujan rintik-rintik membasahi Bandung. Sebuah kafe bernama Lacamera berlokasi di jalan Naripan nomor 79, Bandung, terlihat beberapa orang yang sedang sibuk memasang stand backdrop photo booth, meja registrasi, menyiapkan sound system, dan panggung mini. Setelah selesai, pengunjung antre untuk registrasi dan mendapatkan kupon makan.

Persiapan TwiRies Book Launch

Evaliana, sang MC, membuka acara sekitar pukul tujuh. Para pengunjung sudah duduk manis dengan segelas minuman. Tak lama, Syarif and Friends maju ke atas panggung menyanyikan theme song TwiRies Book Trailer.

Syarif and Friends

Aku Eva, dan aku Evi

Kami serupa tapi tak sama

Seperti apa sih pembuatan TwiRies Book Trailer? Menjawab pertanyaan itu, panitia menayangkan TwiRies Behind the Book Trailer perdana sebelum penonton bisa mengaksesnya lewat YouTube.

Nonton TwiRies Book Trailer Behind the Scene

Tiba saatnya, MC memanggil si Kembar dan Kang Zamal selaku komikus TwiRies. Si Kembar memaparkan bagaimana proses pembuatan buku TwiRies yang ternyata membutuhkan waktu satu setengah tahun. Rupanya biarpun mereka kembar, tapi gaya penulisan mereka jauh berbeda. Untuk menyelaraskan gaya bahasa, butuh proses berdarah-darah. Ternyata anak kembar juga punya rasa persaingan, sehingga harus membuang ego masing-masing untuk menciptakan satu karya yang solid.

Si Kembar Eva Sri Rahayu dan Evi Sri Rezeki

Konsep keseluruhan buku TwiRies sendiri seperti yang sudah disinggung sebelumnya berbentuk personal literature. Tak hanya teks, mereka juga menghadirkan komik, ilustrasi, foto, dan permainan.

Kenapa sih, Eva dan Evi mau menceritakan pengalaman pribadi? Kenapa nggak dibikin fiksi saja? Jawabannya, karena mereka sering sekali mendapat pertanyaan berulang yang itu-itu lagi. Tahu kan, yang ada di book trailer-nya? Misalnya, apa sih bedanya kalian? Siapa adik, siapa kakaknya? Tipe cowok kalian sama nggak?

Biar lebih praktis, mereka membuat buku ini. Kalau ada yang nanya, tinggal sodorin bukunya. Wih, kreatif juga ya. Selain itu, Eva dan Evi juga jengah dengan penggambaran bawang merah dan bawang putih terhadap anak kembar. Mereka mengaku, kalau setiap orang punya sisi baik dan buruknya. Karena itu juga, cover buku TwiRies menampilkan perpaduan sosok malaikat dan setan.

(Ki-Ka) Kang Zamal, Evi, Eva, dan Evaliana

 

Berbeda dengan si Kembar, Kang Zamal hanya punya sedikit waktu untuk membuat komik dan ilustrasi. Sekitar dua bulan. Kang Zamal ini memang sehari-harinya membuat komik dan ilustrasi, sehingga hampir tidak ada kesulitan yang berarti dalam proses tersebut. Teh Eva dan Teh Evi pengin gambarnya kayak serial cantik, singgungnya. Dasar si Kembar narsis tiada habis. Hehehe ….

Selesai sesi tersebut, saatnya penonton menyaksikan TwiRies Book Trailer. Tak lupa, MC mengumumkan adanya lomba twitpict dengan buku TwiRies di booth yang tersedia. Twitpict dengan me-mention @TwiVers @Smartfrenworld @divapress01 menggunakan hastag #SmartfrenTwiRies lalu mendaftarkan diri dengan menggunakan nomor id yang terdapat di dalam buku TwiRies.

Twitpict Competition

STUBA mengetengahkan performance berjudul “Ai dan Ia”, bercerita tentang dua gadis kembar yang saling menyayangi. Penampilan ini berhasil mengocok perut penonton.

STUBA

Pihak Lacamera menyajikan makanan lezat. MC mempersilakan pengunjung yang hadir untuk melakukan dialog tanya jawab antara si Kembar dan Kang Zamal. Bagi yang bertanya, ada kupon kopi gratis. Empat orang penanya, maju ke depan. Si Kembar dan Kang Zamal menjawab dengan lancar.

Sesi tanya jawab

Telah habis kepenasaran pengunjung. Aldi M. Perdana menghibur mereka dengan nyanyian khusus ciptaannya.

Aldi M. Perdana

Kakak cantik, si Kembar tak kalah untuk menunjukkan kepiawaiannya dalam membacakan puisi. Namun kali ini, Yunis Kartika membacakan surat cinta si Kembar yang terdapat dalam buku. Petikan gitar manis Aldi M. Perdana dan gesekan biola nan menawan milik Afifa turut menemani. Membawa penonton pada kisah si Kembar.

Yunis Kartika

Sesi ketiga menghadirkan sutradara TwiRies Book Trailer, yaitu Pak Bambang, dan DoP Kang Cepi. Mereka berdua memaparkan suka duka dan proses pembuatan book trailer. Ternyata shooting-nya menghabiskan waktu dari pukul sembilan pagi hingga pukul satu malam. Wow banget!

Sesi bahas tentang pembuatan TwiRies Book Trailer

Tibalah saatnya puncak acara tersebut, pengumuman pemenang twitpict competition. Hadiah keren smartphone dari Smartfren, t-shirt dari Kaos Gurita, dan paket buku dari Diva Press siap meluncur. Psst, Teh Eka dan Kang Adrian, pemilik Kaos Gurita hadir juga di launching ini.

Para pemenang twitpict competition

Sebagai penutup, Syarif and Friends kembali tampil menyanyikan lagi ‘Maafkan kami oh, kasih’ yang merupakan theme song TwiRies behind the book trailer.

Foto sama buku TwiRies

Foto bareng buku TwiRies

Crew Epic dan pengisi acara TwiRies book launch

TwiRies Book Launch

 

Fotografer: Zandry Aldrin dan Fuan Fauzi

Editor Foto: Evi Sri Rezeki

Editor Video: Ivan Iriyanto